Monday, January 8, 2018

Analisis Puisi "Kabut" Oleh : Gunawan Moehammad

Posted by with No comments


Siapakah yang tegak di kabut ini
Atau Tuhan, atau kelam:
Bisik-bisik lembut yang sesekali
Mengusap wajahnya tertahan-tahan
Kepada siapakah kabut ini
Telah turun perlahan-lahan:
Kepada pak tua, atau kami
Kepada kerja atau sawah sepi ditinggalkan.


Image result for goenawan mohamad kabutGoenawan Mohamad, dalam puisi ini, Dia ingin menyampaikan pembaca tentang komunikasi kebuntuan antara manusia dan Tuhan.
"Kabut" adalah sebuah puisi lirik karena merupakan puisi pendek yang mengekspresikan emosi, sikap dan suasana hati yang mengelilinginya.
Tempat penyair informasi penting di sawah. Kabut mengungkapkan bahwa orang sering terjebak dalam kebuntuan, kesedihan, dan perasaan ketidakpastian, jadi seperti "kabut".
Penyair meninggalkan kesan abadi yang harus terbiasa dan bersedia untuk bergulat dengan masalah hidup dan kehidupan. Selain itu, manusia harus membuka diri untuk melihat masa pengembangan. Tanpa berjuang dengan masalah hidup dan kehidupan dan tanpa ingin mengikuti perkembangan zaman, itu adalah sifat manusia yang hilang.
penyair penting untuk menyampaikan gagasan, ajaran, dan keyakinan dalam rangka "menyindir" dirinya dan orang lain untuk menjadi acuan atau patokan tindakan, perilaku, dan tindakan manusia sebagai individu, anggota masyarakat, dan hamba Allah dalam hidup dan kehidupan.

 



 


0 comments:

Post a Comment